SEPEDA KASKUSER JOGJA (SKJ), Eksis Pertahankan Budaya Sepeda di Jogja

Senin, 07 Mei 20120 komentar


Sebuah tekad yang dilandasi oleh kecintaan, untuk jadi penjaga atas warisan budaya bersepeda di Jogja....  

Sejak dulu, selain dikenal sebagai 'Kota Pelajar', Jogja juga dikenal sebagai 'Kota Sepeda'. Itu karena di kota ini banyak sekali sepeda, yang sehari-harinya dikendarai pelajar, guru dan para pegawai. Bisa dibilang, sepeda adalah kendaraan warisan dari zaman sebelum sepeda motor menjadi barang lumrah yang bisa dibeli dengan cicilan. Pada zaman keemasannya, sepeda itu layaknya sepeda motor di zaman sekarang. Membuat pemiliknya merasa bangga, karena punya kendaraan pribadi, walaupun belum dalam kategori mewah. Soalnya, saat itu yang masuk dalam kategori kendaraan mewah adalah sepeda motor, dan pastinya mobil. Sedangkan kendaraan pribadi lain, yang ada saat itu adalah kendaraan tradisional, yang umumnya hanya dimiliki oleh keluarga bangsawan, yaitu kereta kuda. Sedangkan kendaraan umum waktu itu ya tak jauh dari andong atau delman atau dokar, juga becak, dan biskota atau trem. Jadi, seperti sekarang sepeda motor menjadi wabah di jalanan, di zaman dulu, sepeda juga jadi penguasa jalanan.
Jadi, rasanya tidak terlalu mengherankan kalau sampai sekarang sepeda masih menjadi salah satu kendaraan pribadi yang masih banyak dipakai oleh masyarakat Jogja. Sebab, selain nilai historisnya, juga karena masyarakat kota ini sudah terbiasa dengan sepeda sejak kanak-kanak. Tapi bagaimana dengan sepeda motor? Itu adalah pilihan yang dilandasi oleh nilai kepraktisan, selain juga gengsi-untuk kalangan 'orang kaya baru'. Soalnya di toko sepeda, sebetulnya ada sepeda yang harganya justru lebih mahal dari sepeda motor. Bahkan sepeda onthel lawas pun ada yang harganya sampai puluhan juta. Karena itu, sepeda selain akan tetap menjadi kendaraan pribadi yang sehat, juga tetap bergengsi.

Mengingat sejarah sepeda di kota ini, maka tak mengherankanlah kalau pertumbuhan komunitas sepeda di Jogja jadi seperti jamur di musim hujan, di era kebangkitan kembali sepeda dewasa ini. Dan salah satunya adalah Komunitas Sepeda Kaskuser Jogja (SKJ), yang memiliki rumah online di salah satu forum ternama Indonesia.

Sesuai nama yang disandangnya, komunitas ini sejak awal berdirinya memang 'berdomisili' di Forum Kaskus. Resmi berdirinya pada tanggal 10 bulan 10 tahun 2010. Kelahiran komunitas ini sebenarnya tidak lepas dari peran seorang Sulis Sulistyo, yang secara kebetulan membuat sebuah thread yang membahas sepeda, di Forum Kaskus. Di luar dugaan, ternyata banyak orang yang tersentuh minatnya, dan lantas bergabung serta saling berkomunikasi di dalam thread tersebut.

Menurut Sulis, tujuan dibentuknya komunitas ini tidak lain adalah untuk mempertahankan budaya sepeda, yang akhir-akhir ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat Jogja. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat Jogja yang sudah beralih dari sepeda dan berganti menggunakan kendaraan bermotor, karena dianggap lebih praktis, dan efisien. “Berdasarkan survei tahun 2007, sembilan ribu sepeda motor terjual di Jogja. Jadi, bisa dibayangkan seberapa banyak motor yang ada di Jogja saat ini,” Kata Sulis.

Sulis mengatakan, dirinya sangat khawatir jika Jogja suatu saat nanti akan berubah menjadi kota yang penuh akan polusi, dan padat akan kemacetan, layaknya Jakarta. Oleh karena itu, dirinya bersama kawan-kawan lainnya, berusaha kembali menyosialisasikan sepeda sebagai transportasi yang sebenarnya sudah sejak dulu akrab dengan masyarakat Jogja.

Berkaitan dengan kondisi traffic di Jogja, Sulis mengatakan, sebenarnya pihak Pemkot Jogja sudah berusaha semaksimal mungkin menyeimbangkan arus tranportasi dan tingkat polusi di Jogja, dengan membuat berbagai program seperti car free day, busway, jalur khusus sepeda, dan lain-lain. Namun, sayangnya di mata Sulis, program-program ini kurang berjalan secara maksimal.

Layaknya sebuah komunitas sepeda pada umumnya, SKJ pun memiliki segudang kegiatan. Setiap bulannya, mereka dua kali melakukan kopi darat (kopdar), yaitu di minggu pertama dan ketiga. Dalam kopdar tersebut, mereka biasa saling bertukar informasi, atau pun membahas hal-hal yang berkaitan dengan sepeda dan komunitas. Sedang pada minggu kedua dan keempat, mereka selalu mengadakan gowes minggu pagi. Tidak hanya sering mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan sepeda, mereka juga pernah mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan bakti sosial, yakni dengan mengadakan acara donor darah.

Saat ini, SKJ telah memiliki anggota sebanyak 250 orang, yang berasal dari berbagai latar belakang profesi yang berbeda. Mulai dari seniman, mahasiswa, karyawan swasta, kontraktor, dan lain-lain. Bagi anggota SKJ, sepeda ternyata begitu lekat dengan sendi-sendi kehidupan mereka, sehingga banyak anggota SKJ yang selalu beraktivitas menggunakan sepeda, seperti ke kampus ataupun ke kantor. Dan itu jadi sesuai dengan motto mereka, yakni: 'Sego Segawe' (sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe), yang artinya sepeda untuk sekolah dan bekerja.


JADWAL KOPDAR:
Kopdar alias kopi darat diadakan setiap :
Hari : jumat minggu I & III
Tempat : bertempat di depan angkringan KR dan sekitarnya parkir sepeda di halaman Rabobank)
Waktu : Pkl. 19.00-sak modare (till drop)
Acara : guyub dan NRan mulai pkl.20.00 (keliling kota jogja, jarak dekat)

JADWAL GMP (GOWES MINGGU PAGI):
Gowes Minggu Pagi diadakan setiap :
hari : Minggu, minggu II & IV
Tempat & Waktu : menyesuaikan, akan diberitahukan melalui thread SKJ di Kaskus
Acara : gowes bareng jarak sedang (lebih jauh dari NR kopdar)

JADWAL GOWES BARENG
gowes bareng jarak jauh, infonya di beritahukan melalui thread SKJ di Kaskus

Twitter: @KoskasJogja

Share this article :
 
Support : BIKE TO WORK | Jogja Last Friday Ride | Bayuhape
Copyright © 2014. INFO FUN BIKE JOGJA - All Rights Reserved
Template Edited by @Bayuhape Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger