Sepeda Kampus UGM, Menuju Kampus "Educopolis"

Selasa, 10 April 20120 komentar

Pagi hari, Lembah UGM tampak ramai. Beberapa mahasiswa mengantre untuk mengisi buku peminjaman sepeda kampus. Mahasiswa yang lain memilih sepeda untuk dibawa menuju kampus masing-masing.

Suasana itu tidak terlepas dari program Universitas Gadjah Mada menuju kampus educopolis. Maksudnya, kampus dengan kondisi lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran, pengembangan sinergi interdisiplin, dan tanggap terhadap isu ekologi.

Sejak tahun 2011, mahasiswa baru UGM diwajibkan menandatangani surat pernyataan tidak membawa kendaraan bermotor ke dalam kampus. Sebagai solusinya, UGM menyediakan 200 sepeda untuk transportasi mahasiswa dan warga di wilayah kampus. Ide sepeda kampus ini baru beroperasi Juni 2011. Awalnya sepeda kampus hanya berjumlah 20 unit, baru sejak angkatan 2011 masuk, unit sepeda ditambah menjadi 200 sepeda.

”Rencananya, sebelum mahasiswa baru angkatan 2012 memulai masa perkuliahan, UGM akan menambah jumlah sepeda kampus sebanyak 600 unit sehingga total sepeda kampus yang disediakan sebanyak 800 unit.” kata Kepala Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Direktorat Pengembangan dan Pemeliharaan Aset (DPPA) UGM Aminudin Arhab BA, SIP. Jumlah unit sepeda kampus nantinya akan diikuti dengan pengembangan jumlah stasiun sepeda yang saat ini hanya berjumlah 9 unit.

Cukup membantu
Walaupun belum optimal, keberadaan sepeda kampus ini dirasa cukup membantu, terutama bagi mahasiswa yang tidak membawa kendaraan bermotor ke kampus. ”Sayang, waktu peminjaman cuma 30 menit, jadi kami enggak bisa leluasa pinjam sepedanya.” kata Lieke Anisa Pratiwi, mahasiswa Jurusan Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya UGM. Alasan pembatasan waktu peminjaman 30 menit itu karena jumlah sepeda yang sangat sedikit dibandingkan jumlah seluruh mahasiswa UGM.

Keluhan lain juga dirasakan Ayu Kenanga Tjana, mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA UGM. Ia menyayangkan stasiun sepeda kampus yang masih sedikit. ”Dari kampusku sendiri jaraknya lumayan jauh. Jadi, untuk sampai ke stasiun sepedanya saja, menghabiskan waktu cukup lama,” tuturnya.
Saat ini memang baru disediakan sembilan stasiun sepeda kampus, yakni di Perpustakaan UGM, Gelanggang Mahasiswa, Sekolah Vokasi, Lembah UGM, Agro Fauna, Taman Biologi, Kampus Tekni, Klaster Kesehatan dan di GMC. Aminudin mengakui hal tersebut sebagai salah satu kendala saat ini. ”Dalam mewujudkan penggunaan sepeda kampus yang maksimal, memang diperlukan proses yang bertahap dan tidak instan. Pelayanan sepeda kampus ini akan terus dikembangkan, baik secara kualitas maupun kuantitas, tiap tahunnya,” ujarnya.

Kini selain sepeda kampus berwarna biru, UGM juga menyediakan sepeda kampus berwarna hitam untuk para dosen, karyawan, dan staf UGM. Namun, sampai saat ini sepeda ini masih beroperasi di gedung rektorat saja. Berikutnya, UGM juga akan meluncurkan sepeda kampus berwarna hijau yang bisa digunakan keluar kampus UGM.

Serangkaian upaya untuk mewujudkan kampus educopolis ternyata tak hanya dituangkan melalui pelayanan sepeda kampus. Setelah sepeda kampus, UGM akan menyiapkan mobil listrik untuk mereka yang tidak memungkinkan menggunakan sepeda kampus, seperti lansia dan penyandang difabel. Mahasiswa UGM kini dapat mengaktifkan Gama Card (kartu mahasiswa) sebagai kartu isi ulang untuk pembayaran bus transjogja.

(Ayu Diah CempakaMahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada) Mahasiswa baru bertekad tidak membawa kendaraan bermotor ke kampus

Sumber: Kompas.com
Share this article :
 
Support : BIKE TO WORK | Jogja Last Friday Ride | Bayuhape
Copyright © 2014. INFO FUN BIKE JOGJA - All Rights Reserved
Template Edited by @Bayuhape Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger